Sabtu, 13 November 2010

DEBU VULKANIK ADALAH BERKAH. BENARKAH?

Sejak dahulu kala, Pulau Jawa dikenal sebagai pulau paling subur. Kesuburan ini tidak lepas dari keaktifan gunung-gunung berapi yang menghuninya. Setiap kali letusan terjadi, jutaan kubik material vulkanik dalam bentuk debu, pasir, dan kerikil, menambah kesuburan tanah. Abu vulkanis yang menyebar luas, bagaikan pupuk penyubur pada kawasan tersebut. Inilah berkah lain, dari sebuah musibah. Tentunya, kesuburan lahan yang terkena dampak langsung meletusnya gunung tak seketika itu, tapi melalui proses yang panjang.  Kesuburan itu tergantung pada ketebalan material vulkanik itu sendiri. "Kalau terlalu tebal makan waktu lama. Perlu menghilangkan unsur sulfur atau belerang. Ini semua bisa hilang bersamaan dengan penyiraman air hujan. Jadi ini perlu waktu antara 3 sampai 10 tahun, terhitung sejak meletusnya gunung itu sendiri, termasuk Merapi," jelasnya lagi.

 

Tanah yang berkembang dari bahan vulkanik disebut Andisol , tanah Andisol yang berkembang dari abu vulkan, didominasi oleh bahan-bahan amorf (alofan,imogolit dan fraksi humus). Andisol berasal dari kata ando yang artinya tanah hitam.

Andisol merupakan tanah yang subur dengan sifat fisik dan kimianya yang sesuai dengan kondisi tanah yang diperlukan oleh tanaman pertanian, yaitu gembur, ringan dan berpori, berwarna gelap, bertekstur sedang (lempung, lempung berdebu, dan lempung liat berdebu) terdapat di pegunungan dengan bercurah hujan sedang sampai tinggi (Syarief,1989).

Menurut Inoue (1986) Andisol merupakan tanah yang sangat penting, tetapi merupakan tanah yang bermasalah dalam bidang pertanian dan kehutanan akibat rendahnya produktivitas tanah yang disebabkan oleh sifat-sifat kimia yang khas seperti retensi P yang tinggi, pencucian unsur basa dari tanah, dan sifat fisika yang khas.

Karakteristik Andisol

Konsep utama Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan abu volkan, batu apung, dan sinder serta bahan volkan lainnya yang berasal dari letusan gunung berapi yang kompleks pertukarannya didominasi oleh bahan mineral dari Al, Fe,Ca, Si dan humus atau matriks tanah didominasi oleh butiran volkan (Smith, 1978 dalam Arifin, 1994). Menurut Syarief (1989) Andisol disebut juga tubuh tanah pegunungan tinggi (tropical brown forest).

 Tanah yang terkena debu vulkanik bersifat remah dan lapisan bawahnya agak menggumpal serta konsistensinya gembur (subur). Bahan induknya adalah abu dan tuf vulkan oleh sebab itu kandungan unsur hara alaminya sedang sampai tinggi. Kandungan bahan organik umumnya tinggi yaitu antara 10 sampai 20 %, reaksi tanah cukup baik yaitu asam sampai netral (pH 5,063 sampai 7,0). Bobot isi tanah ini termasuk rendah yaitu 0,85 g /cm3 dan umumnya mengandung abu vulkanik lebih dari 60 % (Patrick, 1986).

Dilihat dari komposisinya, mineral liat Andisol terutama didominasi oleh alofan dan imogolit berkembang pada kondisi iklim dengan curah hujan yang lebih tinggi, hanya beberapa Andisol yang mengandung kuarsa dalam jumlah yang sedikit sedangkan Andisol yang berasal bahan induk asam yang banyak mengandung haloisit (curah hujan relatif rendah) (Syarief, 1990).

Sifat-sifat kimia Andisol di antaranya mengandung alofan dan imogolit dominan, pH tanah > 5,0;,tanah (didominasi bahan amorf); kandungan C-organik tinggi, menurun sesuai kedalaman tanah; bahan organik dapat membentuk senyawa dengan mineral liat alofan (kandungan C-organik tinggi); kandungan N, dan K tinggi, sedangkan P rendah; retensi P tinggi > 85% (pengaruh Al dan Fe aktif, retensi yang rendah), basa dapat tukar rendah; kejenuhan basa sedang sampai tinggi; dan KTK rendah (<30 me/100 g-1), medium (30-50 me/ 100 g-1), tinggi (>50 me /100 g-1) (Santoso, 1986).

 By_Agiestia Arifa Putri ( 08303244023 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar